Malware Baru Ini Bikin ATM Muntah Uang

https://i.ytimg.com/vi/cYWHqha2wfk/maxresdefault.jpg
Baru-baru ini peneliti dari Kaspersky Lab menemukan sebuah malware baru yang dikatakan bisa 'memuntahkan' uang di ATM. Parahnya, malware tersebut dijual dalam bentuk paket bersama dengan panduan lengkap berupa video.

Malware ini ditemukan setelah peneliti dari Kaspersky Lab melakukan penelusuran terhadap malware lama hingga menemukan malware baru ini di sebuah situs dark net bernama AlphaBay. Malware bernama Cutlet Maker tersebut diketahui telah diperjualbelikan sejak 27 Maret 2017. 

Saat para peneliti menyelidikinya lebih jauh, sampel yang paling awal sebenarnya telah terdeteksi beredar oleh komunitas keamanan sejak bulan Juni 2016. Pada saat itu, sampel diserahkan ke layanan publik multi-scanner dari Ukraina, namun kemudian ada juga pengiriman dari negara lainnya. 

Masih tidak jelas apakah malware tersebut benar-benar digunakan secara bebas dalam serangan. Yang jelas, pedoman yang disertakan dalam perangkat malware berisi video yang dipresentasikan oleh penulis mereka sebagai bukti nyata tentang efisiensi dari malware ini.

"Cutlet Maker, tidak membutuhkan pengetahuan tingkat lanjut ataupun keterampilan komputer profesional dari para pelaku kejahatan, berhasil mengubah aksi peretasan ATM dari operasi siber ofensif yang canggih menjadi sebuah aksi illegal yang sangat mudah untuk mendapatkan uang dan tersedia bebas bagi siapa saja yang memiliki beberapa ribu dolar untuk membeli perangkat lunak jahat tersebut," ujar salah satu peneliti keamanan di Kaspersky Lab, Konstantin Zykov. 

"Ini bisa menjadi menjadi ancaman berbahaya bagi lembaga keuangan. Tetapi yang lebih penting adalah saat beroperasi, Cutlet Maker dapat berinteraksi dengan perangkat lunak dan perangkat keras ATM, hampir tidak menemui hambatan keamanan sama sekali." 

Tidak diketahui siapa aktor yang berada di balik malware ini. Namun, kemungkinan asal penjual perangkat jika ditelisik dari bahasa, tata bahasa dan kesalahan dalam penulisan bahasa menunjukkan fakta bahwa mereka bukan penutur asli bahasa Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages