[Tugas 8] Dokumentasi Linux (Debian 9.2)

Nama              : I Gede Ryoga Kusnanda
NIM                : 1705551092
Jurusan           : Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Mata Kuliah   : Pengantar Sistem Teknologi Informasi
Dosen             : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT

Tutorial Instalasi Dual Boot Debian 9.2 dengan Windows

Persyaratan :
  1. Ruang kosong pada Hard Disk minimal 20GB
  2. Processor minimal Dual-Core baik intel maupun AMD dengan minimal RAM 1GB
  3. Operating System Windows yang sudah terinstall
  4. File ISO Debian 9.2
  5. USB / CD minimal 8GB
  6. Rufus (apabila menggunakan USB)
  7. BitTorrent
Langkah 1 :
   
   Apabila Anda sudah memiliki File ISO Debian 9.2 maka Anda dapat langsung melihat langkah ke-2. Apabila Anda belum memiliki File ISO Debian 9.2 maka Anda harus mendownloadnya terlebih dahulu. Namun, sebelum Anda memulai untuk mendownload filenya, Anda harus menginstall BitTorrent terlebih dahulu karena file yang disediakan berbentuk torrent. Anda dapat memilih Versi 64 bit atau Versi 32 bit.

Langkah 2 :

   Setelah Anda mempunyai File ISO Debian 9.2, langkah selanjutnya adalah membuat Bootable USB menggunakan Rufus apabila Anda menggunakan USB atau mem-burn File Kali Linux tersebut ke CD apabila Anda menggunakan CD. Anda dapat mendownload file Rufus disini.

Langkah 3 :

   Apabila Anda menggunakan CD, Anda dapat langsung menuju ke Langkah 4. Mari membuat Bootable USB. Masukkan USB drive Anda dan jalankan Rufus lalu ikuti instruksi berikut.
  1. Pastikan USB drive Anda telah terpilih.
  2. Klik pada icon CD drive dan pilih File ISO Debian 9.2 yang telah Anda download.
  3. Klik Start dan tunggu hasilnya selesai.
  4. Setelah selesai, tutup program Rufus.
Langkah 4 :

   Selanjutnya kita akan membuat suatu partisi terpisah untuk instalasi Kali Linux. Buka Disk Management atau tekan windows + r untuk run program dan ketik diskmgmt.msc. Siapkan ruang kosong minimal 15 – 20GB di hard disk dengan cara mengecilkan ukuran partisi yang lain. Biarkan saja partisi tersebut Unallocated.

Langkah 5 :
   Setelah semua material siap, restartlah komputer Anda dan masuk ke BIOS. Pastikan Secure Boot dan Fast Boot telah dimatikan dan atur prioritas boot menjadi USB apabila Anda menggunakan USB.
Apabila pengaturan telah benar maka saat proses boot Anda akan melihat tampilan instalasi Debian. Pilihlah Graphical Install.

Langkah 6 :
Pilih bahasa yang Anda inginkan dan klik Continue.

Langkah 7 :
Pilih negara Anda dan klik Continue.

Langkah 8 :
Silahkan atur bahasa yang digunakan dalam mengetik lalu klik Continue.

Langkah 9 :
Selanjutnya adalah memilih Network Device Anda, biasanya sistem akan langsung memilih device yang tersedia dan Anda hanya perlu mengklik Continue.

Langkah 10 :
Pilihlah koneksi internet yang tersedia lalu klik Continue.

Langkah 11 :
Selanjutnya pilihlah tipe keamanan koneksi internet Anda lalu klik Continue.

Langkah 12 :
Masukkan Password koneksi internet Anda, apabila tidak memiliki password langsung saja klik Continue.

Langkah 13 :
Selanjutnya mengisi Hostname. Silahkan masukkan nama apa saja yang Anda inginkan setelah itu klik Continue.

Langkah 14 :
Anda diminta untuk mengisi nama domain, Anda boleh mengosongkan saja dan klik Continue.

Langkah 15 :
Selanjutnya Anda mengisi password untuk akun Root dan klik Continue.

Langkah 16 :
Anda akan diminta untuk mengisi informasi akun Anda seperti nama user, nama lengkap user, dan password akun.

Langkah 17 :
Anda akan memulai mempartisi hard disk Anda. Pilih metode partisi secara Guided – Use the largest continuous free space dan klik Continue. Metode ini akan secara otomatis menginstall Debian 9.2 pada partisi Unallocated tadi.

Langkah 18 :
Pilihlah opsi pertama yang disarankan untuk pengguna baru lalu klik Continue.

Langkah 19 :
Terakhir pilih Finish partitioning and write changes to disk dan klik Continue.

Langkah 20 :
Pilih Yes dan klik Continue maka proses instalasi Debian akan berjalan. Tunggulah beberapa saat.

Langkah 21 :
Ditengah-tengah proses instalasi, Anda akan ditanya untuk menjalankan update atau tidak. Saya merekomendasikan untuk memilih No untuk mempercepat proses instalasi. pengaturan ini nantinya dapat Anda ubah.

Langkah 22 :
Selanjutnya akan muncul tawaran untuk mengisi feedback, terserah Anda mau memilih Yes atau No. Setelah itu klik Continue.

Langkah 23 :
Selanjutnya Anda akan diminta untuk menginstall GRUB boot loader, pilih Yes dan klik Continue.

Langkah 24 :
Disini Anda akan memilih tempat untuk instalasi GRUB boot loader tersebut. Pilihlah Hard disk Anda yang biasanya berada pada pilihan kedua lalu klik Continue.

Langkah 25 :
Tunggulah beberapa saat dan proses instalasi pun selesai, setelah itu restart komputer / laptop Anda dan keluarkan USB drive / CD Anda.

Solusi Apabila Tidak Ada Pilihan Boot ke Windows di GRUB Boot Loader

   Apabila saat Anda menghidupkan komputer tidak terdapat pilihan untuk melakukan booting ke Windows, Anda dapat mengikuti instruksi berikut agar pada GRUB Boot Loader muncul pilihan boot ke windows.
  1. Lakukanlah booting ke sistem operasi linux Anda.
  2. Setelah itu, masuklah menggunakan akun root.
  3. Buka Terminal dan Ketik “sudo update-grub” atau “update-grub” tanpa tanda “.
  4. Setelah proses selesai, restartlah komputer Anda dan pada GRUB Boot Loader akan muncul pilihan untuk boot ke Windows.

Cara Mengganti Tampilan Desktop dan Window serta Mengganti Background Desktop

   Saya akan menjelaskan cara untuk mengganti tampilan desktop dan window serta cara mengganti background pada desktop.
Mengganti Tampilan Desktop :
Langkah 1 :

Klik Applications pada pojok kiri atas lalu cari dibagian Settings dan pilih Appearance.
Screenshot_2017-11-05_10-25-01
Langkah 2 :
Pada window Appearance, Anda dapat mengganti Style, Icon, dan Font Desktop. Anda hanya perlu memilih tab yang akan anda ubah dan pilih tampilan lain yang tersedia.
Screenshot_2017-11-05_10-34-39
Langkah 3 :
Setelah Anda selesai mengubah tampilan yang ingin Anda ubah, Klik Close.
Screenshot_2017-11-05_10-34-06
Mengganti Tampilan Window :
Langkah 1 :
Klik Applications pada pojok kiri atas lalu cari dibagian Settings dan pilih Window Manager.
Screenshot_2017-11-05_10-42-08
Langkah 2 :
Pada Window Manager, Anda dapat mengubah tampilan window baik dari tema, ukuran tulisan, maupun tipe tulisan. Anda pun dapat mengubah pengaturan lain seperti Shortcut Key pada Keyboard.
Screenshot_2017-11-05_10-42-36
Langkah 3 :
Setelah Anda selesai mengubah tampilan yang ingin Anda ubah, Klik Close.
Screenshot_2017-11-05_10-43-17
Mengganti Background Desktop :
Langkah 1 :
Klik kanan di desktop dan pilih Desktop Settings.
Screenshot_2017-11-05_10-58-12
Langkah 2 :
Klik pada bagian Folder dan pilih Folder tempat Anda menyimpan gambar untuk Background.
Screenshot_2017-11-05_10-59-45.png
Langkah 3 :
Pilih Foto yang ingin Anda gunakan sebagai Background Desktop.
Screenshot_2017-11-05_11-00-34
Langkah 4 :
Anda pun dapat mengatur hal yang lain pada window ini seperti mengganti background dalam kurun waktu tertentu dan hal lain tentunya.
Screenshot_2017-11-05_11-00-59.png
Langkah 5 :
Setelah selesai, klik Close.
Screenshot_2017-11-05_11-01-16.png

Setelah menggunakan OS Linux (Debian 9.2) untuk beberapa saat, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari OS ini sesuai dengan pengalaman saya dan dari berbagai sumber yang saya baca.

Kelebihan Linux (Debian 9.2):
  • Debian Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini.
  • Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin source program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas.
  • Sistem hanya di-reboot setelah mengganti kernel, mati listrik, atau pergantian perangkat keras. Berbeda dengan system operasi windows pada saat update system harus di-reboot terlebih dahulu.
  • Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart.
Kekurangan Linux (Debian 9.2):
  • Para pengebang tidak mengenal istilah “dead line” sehingga jangka waktu antar rilis dapat bertahun-tahun.
  • Versi software yang dipakai debian biasanya lebih tua dari yang sudah rilis saat ini
  • Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali
  • Perlu repositori besar (40-60 GB )        



Sumber referensi :
https://www.lifewire.com/dual-boot-windows-8-1-debian-jessie-2202088 diakses pada (05/11/2017)
https://ubuntuforums.org/showthread.php?t=2295300 diakses pada (05/11/2017)
https://davidadinugroho.wordpress.com/2014/11/15/kelebihan-dan-kekurangan-linux-debian/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages