Kenalkan, Ini Pseudoliparis swirei, Ikan dari Tempat Terdalam di Bumi

Ikan laut dangkal

Tak semua makhluk laut dapat hidup di laut dalam. Adaptasi tertentu harus dimiliki untuk hidup dalam lingkungan ekstrem itu. Salah satu ikan yang memiliki kemampuan bertahan hidup di laut dalam adalah Pseudoliparis swirei atau snailfish Mariana, spesies yang baru ditemukan.

Ikan ini sedikit lebih panjang dari tangan manusia dewasa. Kulitnya pun tembus pandang dan tak bersisik, membuat organ dalam yang berwarna merah muda dapat terlihat. Snailfish ini hidup di dalam palung Mariana, sebelah timur Filipina, dengan kedalaman 8.000 meter di bawah permukaan laut.

Pada kedalaman itu, tekanan air 800 kali lebih besar dibandingkan permukaan air laut. Tekanan yang besar memicu perubahan dalam reaksi kimia seperti pembentukan protein. Hal ini menentukan batasan seberapa dalam ikan dapat bertahan. Lalu, suhu air laut hanya sedikit di atas titik beku. Hal ini membuat P. swirei menjadi ikan terdalam yang pernah ditemukan manusia.

"Mereka tidak terlihat sangat sehat atau kuat untuk hidup di lingkungan yang ekstrem seperti itu, tapi mereka berhasil melakukannya," kata Mackenzie Gerringer dari Universitas Washington seperti dikutip dari Science Alert pada Kamis (30/11/2017).

Snailfish umum ditemukan di laut dalam. Mereka hidup dengan menyedot udang dan krustasea lainnya. Sebelumnya, peneliti sempat menemukan Pseudoliparis amblystomopsis yang hidup pada 7.700 meter (25.300 kaki) di palung Jepang. Kini dengan penemuan P swirei, wawasan tentang keragaman laut dalam bertambah. Untuk menemukan P swirei, peneliti menggunakan 37 spesimen snailfish dari tahun 2014 dan 2017 mengunakan perangkat umpan antara 6.898 sampai 7.966 meter (22.630 sampai 26.135 kaki).

Ilmuwan lingkungan Universitas Newcastle, Thomas Linley mengatakan snailfish telah beradaptasi untuk masuk lebih dalam disbanding ikan lainnya. Pilihan ini ternyata membawa manfaat tersediri bagi P. swirei.

"Di sini mereka bebas dari predator, dan bentuk corong palung berarti ada lebih banyak makanan," kata Linley. Berdasarkan analisis DNA dan pengamatan anatomi, P. swirei merupakan spesies baru. Para peneliti menggunakan CT scan untuk memetakan bagian dalam tubuhnya. Hasil analisis P. swirei telah dipublikasikan di jurnal Zootaxa pada Selasa (28/11/2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages